Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 3 Km
Jakarta - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meluncurkan
awan panas guguran sejauh 3 kilometer pada Minggu (19/12/2021).
"Berdasarkan pengamatan secara aesthetic pada periode Minggu pukul
00.00-06.00 WIB dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur
terpantau awan panas guguran yang dengan jarak luncur sejauh 3 kilometer
ke arah Besuk Kobokan,"kata Kepala Below Bidang Mitigasi Gunung Api
Wilayah Barat PVMBG Nia Khaerani di Kabupaten Lumajang, dikutip dari
Antara.
Secara aesthetic, juga teramati awan panas guguran dengan jarak luncur
3.000 meter mengarah ke tenggara dan teramati api diam, serta sinar api
saat aesthetic gunung terlihat jelas.
"Untuk aktivitas kegempaan tercatat awan panas guguran sebanyak satu
kali dengan amplitudo 20 mm selama 720 detik, kemudian terjadi delapan
kali guguran dengan amplitudo 2-8 mm selama 30-60 detik,"tutur dia.
Gunung Semeru juga mengalami gempa embusan sebanyak satu kali dengan
amplitudo 7 mm selama 65 detik dan gempa tektonik jauh sebanyak satu
kali dengan amplitudo 7 mm selama 120 detik.
"Awan panas guguran Gunung Semeru berasal dari dua sumber yakni bagian
atas (pertumbuhan kubah lava) dan dari bawah (ujung lidah lava),"kata
Nia.
Status Level III atau Siaga
Sementara aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan Minggu pukul
06.00-12.00 WIB terpantau secara visual gunung tertinggi di Pulau Jawa
itu terlihat jelas dan terjadi satu kali guguran dengan jarak luncur 200
meter ke arah Curah Kobokan.
Untuk aktivitas kegempaan tercatat guguran terjadi sebanyak tujuh kali
dengan amplitudo 7-22 mm selama 42-125 detik dan gempa vulkanik dangkal
sebanyak satu kali dengan amplitudo 10 mm selama 13 detik.
"Status Gunung Semeru berada pada degree III atau siaga, sehingga
masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara
sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi),"ujarnya.
Dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometres dari kawah
Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan
aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di
sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas
dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometres dari
kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu
(pijar),"katanya.
Masyarakat juga harus mewaspadai potensi awan panas guguran (APG),
guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu
di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang,
Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil
yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Komentar
Posting Komentar